Gafatar: Aliran Sesat Merambah SMA

Ahad, 6 Rajab 1433, atau bertepatan tanggal 27 Mei 2012, di mesjid kampus Universitas Hasanuddin lantai 1, dua orang siswi SMA mengadukan keresahan mereka akan sebuah organsasi sosial: GAFATAR (Gerakan Fajar Nusantara).
 Dalam buku profil resmi yang diterbitkan gafatar, tercantum visi mereka sebagai berikut:
Terwujudnya tata kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara yang damai sejahtera, beradab, berkeadilan, dan bermartabat di bawah naungan Tuhan yang Maha Esa melalui penyatuan nilai-nilai luhur bangsa, peningkatan kualitas ilmu dan intelektualitas, serta pemahaman dan pengamalan nilai-nilai universal agar menjadi rahmat bagi semesta alam.
Untuk mencapai visi itu, mereka mencanangkan misi:

Memperkuat solidaritas, kebersamaan, persatuan, dan kesatuan khususnya antar sesama elemen bangsa Indonesia serta dunia pada umumnya. Selain itu, juga memupuk saling pengertian dan kerjasama antar sesama lembaga yang memiliki kepedulian dan perhatian terhadap upaya perdamaian dan kesejahteraan dunia.
Di Sulawesi Selatan, gafatar telah dideklarasikan pada tanggal 20 Mei 2012. Dalam sambutannya, ketua panitia penyelenggara deklarasi gafatar Sulsel, Andi Andriyanto Ramli mengatakan, “bahwa ormas gafatar konsen bergerak di bidang sosial, moral, kebudayaan, kesehatan dan pendidikan. Bahwa kami tidak berafiliasi dengan partai politik apapun adalah benar. Bahwa ormas gafatar sampai hari ini mampu berjalan, murni dari iuran (swadaya).”
Di Makassar mereka melaksanakan kegiatan-kegiatan sosial seperti membersihkan jalan raya dan pengecetan pagar monumen mandala.
Demikianlah sekilas pandang gafatar. Bahwa gafatar adalah organisasi sosial yang benar-benar bergerak dibidang sosial. Tidak terlibat partai apapun. Gafatar berusaha mewadahi semua elemen masyarakat dengan budaya, adat, dan agama yang berbeda.
Namun apa dan siapakah gafatar sesungguhnya?
Siang tadi kami mengundang adik-adik SMA yang dikader gafatar. Dari keterangan mereka, ternyata gafatar adalah organisasi sosial yang menjadi pakaian pelindung bagi aliran sesat Al-Qiyadah. Aliran yang telah lama menggurita dan meresahkan umat Islam. Sekarang mereka telah berganti baju. Untuk melindungi diri, mereka berkedok organisasi sosial.
Mari kita simak penuturan 2 korban gafatar.
Awalnya saya diajak oleh teman ROHIS (Kegiatan kerohanian Islam di SMA). Ia memperkenalkan kami pada sebuah ajaran. Saya bertanya tentang ajaran itu, tetapi ia mengatakan bahwa sebaiknya saya bertemu langsung Sir Bahrun, orang yang mengkader temanku itu.
Kami pun bertemu di foodcourt. Kami berkenalan dan mulai bercakap-cakap. Kata Sir Bahrun, yang terpenting dalam Islam bukanlah Al-Qur’an, tetapi bismillah.
Ia menanyakan makna bismillah. Kami bilang bismillah itu artinya ‘dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih dan maha penyayang.’ Sir Bahrun bilang, itu salah. Yang benar adalah dengan ajaran Allah yang pengasih dan maha penyayang. ‘Ism’ itu katanya bukan nama tetapi ajaran. Karena itu, orang yang tidak masuk dalam kelompok dalam kita, lalu ia menyembelih hewan dengan membaca bismillah, hewan itu tidak boleh dimakan. Karena sesungguhnya bismillahnya itu tidak sah.
Kata mereka, nabi besar kita sesungguhnya bukanlah Muhammad (shallallahu ‘alaihi wa sallam), tetapi nabi Ibrahim.
Mereka menerjemahkan Al-Qur’an secara bebas. Semua ayat mereka jadikan mutasyabihat. Sekalipun ayat itu ayat-ayat muhkam. Lalu mereka menafsirkan sesuai kehendak mereka. Misalnya ayat tentang dibakarnya  Nabi Ibrahim. Sebenarnya kata mereka ‘terbakar’ disitu bukanlah terbakar seperti api yang membakar, melainkan terbakar itu adalah representasi ‘emosi’ nabi Ibrahim. Maksudnya, meskipun banyak kekejaman orang-orang yang benci kepada Ibrahim, beliau tetap tegar dan tidak terbakar emosi.
Tambahnya, berhala pada zaman nabi Ibrahim sesungguhnya bukanlah patung-patung atau benda lain yang kita kenal. Berhala yang benar adalah kelompok atau golongan-golongan tertentu. Nabi Ibrahim mencari Tuhan dan ia mendapati bintang. Lalu ke Bulan dan ke matahari. Bintang, bulan, dan matahari kata mereka bukanlah bintang, bulan, dan matahari yang kita kenal, tetapi semacam partai atau kelompok pada zaman itu. Nabi Ibrahim merasa tidak cocok dengan semua kelompok itu. Itulah berhala.
Karena melihat mereka banyak tahu, kami pun bertanya banyak. tetapi mereka tidak pernah menjawab dengan baik. Jawabannya selalu berputar dan tidak pernah menjawab inti pertanyaan.
Kami dibaiat. Janji kami adalah ‘ten commandement’ yang katanya tercantum dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Diantaranya, kami tidak boleh berbohong, tidak membunuh, berzina, dan seterusnya. Kami juga diminta janji bahwa kami harus loyal pada gafatar. Nama kami, tempat, dan waktu baiat dicatat. Kami juga diminta mencari orang lain yang siap berbaiat. Katanya kalau kami mendapatkan orang baru, dosa-dosa kami akan diampuni. Terlahir seperti bayi.
Saya setelah baiat diberi nama ***. Katanya itu nama Istri Nabi Musa ‘alaihi salam.
Tentang rukun Islam, mereka menolak rukun Islam. Katanya rukun Islam yang benar tercantum di Al-Qur’an. Mereka mengkritik rukun Islam, kata mereka, mengapa tidak dicantumkan ‘berbagi harta’? kenapa? Sebab katanya kita tidak mau berbagi.
Mereka mengenalkan kami pada siklus 7 abad kebangkitan dan kemunduran umat Islam. Sekarang katanya masa bangkitnya umat Islam. Pelopor kebangkitan ini adalah istri nabi Ibrahim yang ketiga. Katanya istri nabi Ibrahim bukan Cuma Sarah dan Hajar, tetapi juga ‘Ketura’. Kentura berasan dari Nusantara. Yang meliputi Jepang hingga merambah Indonesia.
Sir Bahrun mengatakan, semua pembawa kabar gembira adalah Nabi. Maka saya bertanya, “jadi Sir ini Nabi?”. Ia tidak menjawab tegas. Ia tidak ingin menyampaikannya dengan terang.
Jika ada orang yang bertanya kepada kader gafatar,”apakah kau tidak ikut ajaran salah?” maka ia akan dicap kafir. Semua orang di luar kelompok mereka dalah kafir.
Yang kami tahu, pusatnya di Gowa.
Setiap sms  selalu di akhiri “PT YME”. Perintah Tuhan Yang Maha Esa. Jadi harus dipatuhi karena kalau tidak maka berdosa.
Mereka bilang semua agama sama.
Sir Bahrun sendiri memiliki nama baiat, “Lucifer”. Katanya, meski orang-orang memiliki pandangan buruk tentang Lucifer, ia tetap menggunakan nama baiat itu karena ingin memperbaiki citara Lucifer. Ia ingin menjadi illminati. Sang pencerah.
Ia memperkenalkan kami pada angka ‘666’. Katanya enam pertama adalah enam tahap penciptaan bumi, enam kedua adalah enam tahap kelahiran manusai, dan enam yang ketiga adalah enam tahap kebangkitan. Enam pertama dan enam kedua telah berlalu. Sekarang eranya enam ketiga.
Karena itu, Gafatar muncul laksana matahari terbit. Gerakan fajar Nusantara, ‘fajar’ adalah simbol matahari. Matahari terbit. Jadi gafatar akan membimbing manusia keluar dari kegelapan menuju cahaya yang terang benderang. Kata mereka simbol matahari ini digunakan karena siang pertanda cerah dan malam pertanda gelap sedang gelap itu adalah jahil.
Mereka tidak mewajibkan shalat 5 waktu.
Mereka tidak percaya hadist. Karena katanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak memerintahkan mencatat hadist. Beliau takut jika hadist-hadistnya bercampur dengan ayat-ayat Al-Qur’an. Jadi mengapa saat ini bisa banyak hadist?
Jika mereka puasa, tidak lazim seperti kita, mereka hanya akan berbuka ketika langit sudah benar-benar gelap. Jika masih ada cahaya kuning merak tidak berbuka.
Mereka percaya bahwa haji sesungguhnya tidak disyariatkan. Katanya haji pada zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah perkumpulan tahunan untuk musyawarah masalah-masalah orang-orang yang datang ke sana. Jadi bukan syariat apalagi dijadikan rukun Islam.
Lalu kata mereka, bertentangan dengan perkataannya sebelumnya, katanya Hajar Aswad adalah berhala. Ia sesungguhnya simbol kelamin wanita. Wal iyadzu billah. Saya bertanya, lalu mengapa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mencabut Hajar Aswad dari Ka’bah. Ia tidak menjawab dengan baik. Jawabannya selalu berputar-putar.
Mereka tidak mengizinkan kita makan dari orang lain. Katanya bisa sakit perut. Tetapi saya makan makanan dari orang lain dan buktinya tidak sakit perut.
Mereka juga tidak mewajibkan jilbab.
Kami bertanya, “jika kita memang benar mengapa kita tidak terang-terangan memperkenalkan diri”? mereka menjawab, “kita ini ibarat orang dalam gua. Sebagaimana Rasulullah dan Abu Bakar dalam gua. Mereka masih sembunyi-sembunyi. Nanti setelah kekuatan besar kita memperkenalkan diri ke khalayak. ‘Kita’ memiliki tahapan-tahapan. Dan sekarang belum tahapnya kita terang-terangan.
Untuk menyongsong kebangkitan, mereka mengelar latihan bela diri. Warna pakaian mereka orange. Setiap hari mereka telah memiliki jadwal yang harus diikuti kader.
Dalam setiap anggota, ada tingkatan-tingakatannya. Yang paling tinggi kami kenal Bung Mufti.
Katanya ajaran ini bermula di Palopo.
Jika mengadakan event mereka sering menggunakan ruangan di SMA 15 Makassar.
Mereka berpesan kami tidak boleh membuka situs yang memuat kesesatan Gafatar. Katanya itu akan membuat berita kesesatan gafatar meningkat ratingnya.
Yang kami tahu, di Gowa gafatar sudah ditolak masyarakat.
***
Itulah sedikit penuturan 2 korban Gafatar. Di ranah publik, mereka tampil sebagai organisasi masyarakat yang ingin berperan aktif dalam keutuhan bangsa. Faktanya, ajaran mereka adalah virus yang jika tidak segera dibasmi akan mengancam keutuhan bangsa. Mereka menganggap kita kafir. Makanan kita haram bagi mereka. Bismillah kita tidak sah bagi mereka. Dan ternyata di ka’bah kita ada berhala yang sampai sekarang masih bercokol di sana, hajar aswad, wal iyadzubullah. Mereka menunggu putra Kentura, istri nabi Ibrahim yang ketiga. Dari semua keyakinan nyeleneh ini, bagaimana mereka bisa menjaga keutuhan bangsa?
Dari semua keterangan ini, mereka sesungguhnya kelompok menyimpang Al-Qiyadah Al-Islamiyah. Gafatar tidak lain baju pelindung semua borok kesesatan mereka.
Kepada adik-adikku, semoga Allah menjaga kalian sebagaimana Allah telah menjaga Sarah dan Hajar. Mulailah bergaul dengan para akhawat, wanita-wanita mukminat yang shalihah. Bercengekramalah dengan mereka dan mintalah nasehatnya. Untuk teman-teman kalian yang telah terjaring maupun yang belum, ajaklah mereka keluar dari kelompok ini semampumu. Sesungguhnya Allah akan menolong hambaNya yang berjuang di jalanNya.

Kita memohon keikhlasan kepada Allah atas segala usaha memberantas aliran menyimpang.

Semoga Allah menjaga kaum Muslimin dari segala makar orang-orang sesat. Dan menimpakan azab bagi siapa saja yang menguji kaum Muslimin.
Mesjid Kampus Unhas
 Malam Senin, 7 Rajab 1433

Share this article :
 
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Al-Ghuraba Official Site - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger